Minggu, 27 Juni 2010

mario teguh golden ways

Sahabat Indonesia yang baik, yang sedang memantaskan dirinya untuk meraih impian-impian besarnya. Berikut adalah resume dari acara Mario Teguh Golden Ways MetroTV, edisi 20 Juni 2010, dengan Topik “Who Am I?“. Logika sederhananya “siapakah aku”?, terkadang terjadi pada diri seseorang istilah Gede Rasa(GR). Tapi ingat, lebih baik punya anak, punya adik, punya diri GR daripada minder. Gede Rasa akan negatif kalau sudah diikuti kata tapi(tidak pantas); maka tugas kita adalah memantaskan diri. Karena banyak orang yang dirinya pantas tapi minder.

Jadi siapapun yang merasa dirinya pantas jadi pemimpin, harus Gede Rasa; supaya prilakunya sesuai dengan yang diketahui tentang dirinya, karena perasaan kita tentang diri sendiri membatasi.

Pendapat yang terpenting dalam hidup ini adalah pendapat anda tentang diri anda sendiri. Pendapat orang lain tentang anda berpengaruh kecil, jika anda berpendapat baik tentang diri sendiri.

Jadi mulai hari ini, jangan katakan sesuatu yang tidak baik tentang diri. Misalnya menjuluki diri anda dengan nick-name di email, facebook, twitter dll dengan julukan yang tidak baik; itu adalah stempel, labeling kepada diri sendiri, sebagai konfirmasi bahwa “Penderitaanku pantas menjadi namaku”.

Jadi mulai sekarang, jangan bicara kepada anak, kepada adik, atau kepada orang lain dengan stempel yang merendahkan. Jangan katakan sesuatu yang merendahkan diri anda ketika anda melihat wajah anda dicermin. Karena
pendapat yang paling penting didunia ini adalah pendapat diri sendiri, tentang diri sendiri.

Tuhan tidak membuat sesuatu itu sia-sia; yang mebuat limbah/sampah yang merugikan itu kita. Perhatikanlah keseimbangan alam, jutaan tahun semua komponennya seimbang, karena semua ciptaan Tuhan bertujuan. Kalau batu saja ada tujuannya untuk dicipatakannya apalagi kita manusia, sebagai seindah-indahnya penciptaan.

Manusia diberikan kewenangan yang sangat besar sekali, bahkan Tuhan mengatakan yang tidak mungkin bagi-Nya; hal tersebut adalah “Tuhan tidak mungkin tidak menyayangi kita”.

Satu-satunya bisa membatasi Tuhan adalah Tuhan sendiri, sebagai mana yang dijanjikan Tuha “Aku Maha Penyayang”, “Aku tidak akan merubah nasibmu kecuali kamu berupaya”.

Jadi ada hal yang tidak mungkin dalam hidup ini, orang tidak mungkin nasibnya baik jika tidak berupaya. Tuhan telah menetapkan batasan bagi diriNya sendiri dengan mengatakan, “Aku tidak akan merubah nasibmu kecuali kamu berupaya”, sebanarnya Tuhan mampu untuk merubah nasib kita, tetapi batasan ini telah Tuhan tetapkan bagi diriNya sendiri.

Tuhan tidak akan campur tangan kepada nasibnya orang malas, kepada nasibnya orang yang penunda, yang menghujat dirinya sendiri, yang menyesali kelahirannya.

Maka jelaslah Tuhan itu sangat sayang kepada kita, sampai2 yang Maha Tidak terbatas itu membatasi diriNya, supaya kita mengupayakan perbaikan nasib kita masing2.

Cara terbaik supaya Tuhan lebih mudah membantu kita adalah janganlah mempersulit rencana Tuhan untuk membesarkan kita dengan pesimis, menunda, malas.

Tidak ada orang tidak rajin, semuanya rajin untuk menjadikan dirinya berguna, atau menjadikan dirinya tidak berguna.

Mengapakah kita punya mimpi?, pada orang yang dihatinya mempunyai impian besar, harus berterimakasih kepada Tuhan karena dihatinya diijinkan dia memimpikan yang besar.

Tuhan itu Maha berkasih sayang, jika ada orang miskin, kecil, terbelakang kehidupannya, tetapi diberikan dihatinya mimpi yang besar; yainilah bahwa tidak mungkin dengan sebuah impian besar, Tuhan tidak memberikan kewenangan dan kemampuan untuk mencapainya. Mungkin tidak melalui dirinya, tetapi melaui orang lain atau kebersamaan. Maka semua impian besar, ditemani kemampuan untuk mencapainya.

Jika ada orang yang bisa diberi tahu dengan dibisiki, maka tidak perlu untuk diteriaki. Maka sebetulnya Tuhan itu selain Maha Penyayang, juga Maha Santun. Sebetulnya Tuhan tidak akan mengingatkan kita dengan penderitaan, kalau kita mengerti akan bisikan dari dari lingkungan dan orang2 terdekat kita.

Orang besar itu disebut besar karena perannya, apapun pangkat dan jabatannya kalau tidak berperan, dia bukan pembesar.

Kita ditugaskan untuk membesarkan kehidupan karena:
1. Memiliki mimpi-mimpi yang besar.
2. Menyukai sesuatu secara ekstrim.
3. Memiliki kecenderungan untuk mengkritik.
4. Memprotes perlakuan orang lain yang tidak menghormati kita.
5. Tersiksa antara impian yang besar dan kenyataan hidup yang lamban.

“Mimpi besar belum tentu tercapai,
karena yang memiliki impian belum tentu bertindak.
Dan mimpi itu tetap semu, jika tindakan Anda tidak nyata.
Ingatlah bahwa,
Keberhasilan Anda berada di alam tindakan,
bukan di alam angan-angan.”

Maka…

1. Yakinilah kebaikan rencana Tuhan bagi Anda
2. Mintalah peran yang besar dalam kehidupan ini
3. Patuhilah ketetapan Tuhan mengenai upaya dan nasib Anda
4. Jadilah pribadi yang jujur
5. Bekerja-keraslah bagi kebaikan sesama,

lalu perhatikan apa yang terjadi.